RG. Percetakan murah Probolinggo | Sejarah Probolinggo | PERCETAKAN SURABAYA | REPUBLIC GRAFIKA
Headlines News :

RG. Percetakan murah Probolinggo | Sejarah Probolinggo

Written By surabaya grafika on Sabtu, 25 Januari 2014 | 01.06

Kabupaten Probolinggo adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini dikelilingi oleh Gunung Semeru, Gunung Argopuro, dan Pegunungan Tengger.
Kabupaten Probolinggo mempunyai semboyan "Prasadja Ngesti Wibawa". Makna semboyan : Prasadja berarti : bersahaja, blaka, jujur, bares, dengan terus terang, Ngesti berarti : menginginkan, menciptakan, mempunyai tujuan, Wibawa berarti : mukti, luhur, mulia. "Prasadja Ngesti Wibawa" berarti : Dengan rasa tulus ikhlas (bersahaja, jujur, bares) menuju kemuliaan.





etimologi
Ketika seluruh Wilayah Nusantara dapat dipersatukan di bawah kekuasaan Majapahit tahun 1357 M (1279 Saka), Patih Gajah Mada telah dapat mewujudkan ikrarnya dalam Sumpah Palapa, menyambut keberhasilan ini, Raja Hayam Wuruk berkenan berpesiar keliling negara. Perjalanan muhibah ini terlaksana pada tahun 1359 M (1281 Saka).
Menyertai perjalanan bersejarah ini, Empu Prapanca seorang pujangga ahli sastra melukiskan dengan kata-kata, Sang Baginda Prabu Hayam Wuruk merasa suka cita dan kagum, menyaksikan panorama alam yang sangat mempesona di kawasan yang disinggahi ini. Masyarakatnya ramah,tempat peribadatannya anggun dan tenang, memberikan ketenteraman dan kedamaian serta mengesankan. Penyambutannya meriah aneka suguhan disajikan, membuat Baginda bersantap dengan lahap. Taman dan darma pasogatan yang elok permai menyebabkan Sang Prabu terlena dalam kesenangan dan menjadi kerasan.
Ketika rombongan tamu agung ini hendak melanjutkan perjalanan, Sang Prabu diliputi rasa sedih karena enggan untuk berpisah. Saat perpisahan diliputi rasa duka cita, bercampur bangga. Karena Sang Prabu Maha Raja junjungannya berkenan mengunjungi dan singgah berlama-lama di tempat ini. Sejak itu warga di sini menandai tempat ini dengan sebutan Prabu Linggih. Artinya tempat persinggahan Sang Prabu sebagai tamu Agung. Sebutan Prabu Linggih selanjutnya mengalami proses perubahan ucap hingga kemudian berubah menjadi Probo Linggo. Maka sebutan itu kini menjadi Probolinggo.

sejarah
Pada zaman pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk), Raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama “Banger”, yaitu nama sebuah sungai yang mengalir di tengah daerah. Banger merupakan pedukuhan kecil di bawah pemerintahan Akuwu di Sukodono. Nama Banger sendiri dikenal dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh pujangga kerajaan Majapahit yang terkenal yaitu Mpu Prapanca.
Dalam upaya mendekatkan diri dengan rakyatnya, maka Prabu Hayam Wuruk dengan didampingi Patih Amangku Bumi Gadjah Mada melakukan perjalanan keliling ke daerah-daerah antara lain Lumajang dan Bondowoso. Perjalanan tersebut dimaksudkan agar Sang Prabu dapat melihat sendiri bagaimana kehidupan masyarakat di pedesaan dan sekaligus melihat sejauhmana perintahnya dapat dilaksanakan oleh para pembantunya. Dalam perjalanan inspeksi tersebut Prabu Hayam Wuruk singgah di desa Banger, desa Baremi, dan desa Borang. Desa tersebut sekarang ini menjadi bagian wilayah administrasi Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo (Kelurahan Sukabumi, Mangunharjo, Wiroborang).
Singgahnya Prabu Hayam Wuruk di desa Baremi, Banger dan Borang, disambut masyarakat sekitar dengan penuh sukacita. Pada hari Kamis Pahing (Respati Jenar) tanggal 4 september 1359 Masehi, Prabu Hayam Wuruk memerintahkan kepada rakyat Banger agar memperluas Banger dengan membuka hutan yang ada di sekitarnya yang selanjutnya akan dijadikan sebagai pusat pemerintahan. Perintah itulah yang akhirnya menjadi landasan sejarah hari lahirnya Kota Probolinggo.
Banger mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini ternyata menarik perhatian dari Bre Wirabumi (Minakjinggo), Raja Blambangan yang berkuasa. Hingga pada akhirnya Banger dapat dikuasai oleh Bre Wirabumi. Bahkan Banger pernah menjadi kancah perang saudara antara Bre Wirabumi (Blambangan) dengan Prabu Wikramardhana (Majapahit) yang dikenal dengan “Perang Paregreg”.



Objek Wisata di Kabupaten Probolinggo

Kabupaten Probolinggo mempunyai banyak obyek wisata, diantaranya       Gunung Bromo, air terjun Madakaripura, Pulau Giliketapang dengan     taman lautnya, Pantai Bentar, Ranu Segaran dan Sumber Air Panas yang    terletak di Desa Tiris serta candi Jabung yang mencerminkan kejayaan        masa lalu.


1. Gunung Bromo
 
Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuna: Brahma, salah  seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif   dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah  obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai    gunung berapi yang masih aktif.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. 


2. Pantai Bentar Indah
bentar1
Bentar Indah adalah obyek wisata Pantai yang terletak di tepi jalan raya Surabaya –Banyuwangi, termasuk wilayah Kecamatan Gending yang jaraknya 7 kilometer dari Kota Probolinggo, kea rah timur. Obyek wisata ini sangat potensial mengingat lokasinya merupakan lintasan wisata dari Bali – Surabaya- Yogyakarta – Jakarta dan sebaliknya.


 3. Rafting Sungai Pekalen
Start Rafting

Kabupaten Probolinggo memiliki tempat wisata minat khusus berupa arena arung jeram. Wisatawan dapat dengan mudah menikmati derasnya Jeram Sungai Pekalen yang mengasyikkan hanya dengan menempuh jarak 26 km dengan mobil dari Kota Probolinggo atau selama 30 menit ke arah Selatan.

Sungai Pekalen yang menjadi arena olah raga mendebarkan ini, berketinggian 500 m dpl. Dengan tingkat kesulitan bervariasi mulai grade I sampai dengan grade III plus dengan jeram sebanyak 30 jeram. Arung jeram ini hanya boleh diikuti wisatawan usia 10-60 tahun. Jarak arung jeram sejauh 9km ditempuh selama 2,5 sampai 3 jam, termasuk istirahat ditengah perjalanan sambil menikmati buah kelapa muda (degan).




  
4.Candi Jabung
cjabung
Salah satu peninggalan sejarah dan purbakala di Probolinggo ialah Candi Jabung yang terletak di Desa Jabung Candi, Kecamatan Paiton. 

5. Air Terjun Madakaripura
madakaripura

Air terjun Madakaripura  adalah suatu tujuan wisata sakral yang identik dengan legenda Mahapatih Majapahit Gajah Mada. Namun tidak semua masyarakat mengetahui obyek wisata tersebut. Padahal, selain menyimpan sisi legenda yang menarik, pemandangan alamnya sungguh menakjubkan.   Konon, air terjun Madakaripura merupakan salah satu obyek wisata terindah yang ada di Indonesia.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Republic Grafika
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. PERCETAKAN SURABAYA | REPUBLIC GRAFIKA - All Rights Reserved
Template Design by Republic Grafika Published by Republic Grafika